Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi
penyusunan pesan bisnis. Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan pesan bisnis yang
terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
Penentuan Tujuan
Secara
umum pesan bisnis bertujuan untuk menjaga good-will perusahaan dimata audience.
Tujuan pesan harus dinyatakan dengan jelas. Mengapa ? Karena pengirim pesan
berharap audience memahami apa ide pokok yang akan disampaikan, sehingga akan
membantu komunikator dalam membuat beberapa keputusan penting, seperti berikut
:
a.
Untuk memutuskan apakah
informasi akan disampaikan atau tidak
b.
Untuk menanggapi audience. Cara
terbaik dalam menanggapi audience yaitu dengan memahami motif mereka.
c.
Untuk memfokuskan isi.
Menetapkan tujuan pesan dengan jelas akan membantu memusatkan pada isi pesan.
Komunikator sebaiknya hanya menyampaikan informasi yang penting dan relevan
saja.
d.
Untuk menetapkan saluran dan
media.
Cara Menguji Tujuan
Setelah menetapkan tujuan,
langkah selanjutnya adalah menguji apakah tujuan sudah dinyatakan dengan baik.
Cara menguji dengan menggunakan empat pertanyaan berikut :
a.
Apakah tujuan realistis ?
Tujuan yang disampaikan hendaknya realistik, dapat dilakukan secara
wajar.
b.
Apakah waktunya tepat ?
Penyampaian pesan harus mempertimbangkan masalah waktu.
c.
Apakah orang yang mengirimkan
pesan sudah tepat ?
Dalam organisasi, siapa yang paling tepat dalam mengirimkan pesan
ini ada hubungannya dengan tanggung jawab dan wewenang.
d.
Apakah tujuannya dapat diterima
perusahaan ?
Tujuan yang disampaikan hendaknya dapat diterima oleh perusahaan,
yang disampaikan tidak bertentangan dengan kebijakan umum perusahaan.
Analisis Audience
Ada beberapa tahap dalam menganalisis audience (pendengar
/ pembaca) yang akan dihadapi, yaitu:
a.
Menyusun profil audience.
Menyusun profil audience tergantung apakah audience itu sudah
dikenal dengan baik atau belum. Berikut ini merupakan petunjuk yang dapat
digunakan untuk membantu menganalisis audience (Vick & Gilsdroff: 6)
1.
Siapa audiencenya
2.
Informasi apa yang telah mereka
miliki.
Jangan memberikan
informasi dimana informasi tersebut telah diketahui oleh audience.
3.
Seberapa banyak informasi yang
mereka butuhkan.
4.
Informasi teknikal apa yang
mereka pahami.
Gunakan kata – kata
yang umum, dan berikan penjelasan terhadap istilah teknis yang digunakan.
5.
Apa / bagaimana sikap mereka
terhadap pesan.
Apabila audience
mempunyai sikap setuju atau netral terhadap pesan, gunakan direct message, namun
apabila pesan bersifat negative gunakan indirect message,
6.
Apa hubungan komunikator dengan
audience
Hubungan dalam
organisasi yang berbeda akan membutuhkan pesan yang berbeda.
7.
Tindakan apa yang diharapkan
audience setelah menerima pesan ini
Dengan memahami
tindakan yang diharapkan, akan membantu memfokuskan dan mengatur atau menyusun
pesan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan.
b.
Memuaskan kebutuhan informasi
audience.
Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience
akan informasi.
1.
Temukan apa yang ingin
diketahui audience.
2.
Antisipasi pertanyaan yang
tidak diungkapkan.
3.
Berikan semua informasi yang
diperlukan.
4.
Yakinkan bahwa informasi itu
akurat.
5.
Tekankan ide – ide yang paling
menarik audience.
c.
Memuaskan kebutuhan emosional
audience.
Penyusun pesan harus berusaha agar informasi dapat diterima dengan
mudah. Pertama dengan memberikan alasan yang rasional, yang disebut pendekatan
rasional. Selain dengan pendekatan rasional, komunikator dapat pula menggunakan
pendekatan emosional audience.
d.
Memuaskan kebutuhan praktikal
audience.
Buatlah pesan dengan seringkas mungkin
Penentuan Ide Pokok
Setiap pesan bisnis mempunyai tema pokok (main theme)
yaitu rumusan pokok pembicaraan (topik) beserta tujuan yang ingin dicapai
melalui topik tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa antara ide pokok dan
topik itu merupakan hal yang berbeda. Topik merupakan subyek yang lebih luas.
Sedangkan ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan
isi dan tujuan dari topik tersebut.
Cara yang dapat digunakan untuk menentukan ide pokok :
a.
Brainstorming
Brainstorming adalah
suatu cara menentukan ide pokok dengan membiarkan pikiran secara leluasa untuk
mencari berbagai kemungkinan ide pokok, mempertimbangkan tujuan, audience, dan
fakta yang ada. Beberapa teknik brainstorming yang dapat digunakan:
1.
Storyteller’s Tour
Hidupkan tape
recorder, dan telaah pesan – pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan
berkomunikasi, poin utama nada, rasionalitas, dan imlikasi bagi penerima.
Dengarkan dengan teliti, dan berlatihlah, sehingga ide pokok dari pesan dapat
ditemukan dengan mudah.
2.
Random List
Tulis segala sesuatu
yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong. Selanjutnya, pelajari hubungan
antara ide – ide tersebut. Bagilah mereka ke dalam kelompok – kelompok, dan
temukan poin yang penting dan yang tidak penting.
3.
Conclusions, Findings,
Recommendations (CPR) Worksheet
Jika subjek yang
dibahas mencakup pemecahan maslah, gunakanlah suatu worksheet yang akan
membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan diberikan.
4.
Journalistic Approach
Pendekatan
jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide
pokok. Jawaban terhadap siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana uang biasanya
diajukan dalam pendekatan jurnalistik, akan dapat menjelaskan ide pokok
presentasi.
5.
Question and Answer Chain
Pendekatan yang
paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audience
b.
Petunjuk atasan
Penentuan ide pokok
dapat dilakukan dengan meminta petunjuk dari atasan. Ini banyak terjadi pada
perusahaan dengan sistem senioritas dan desentralisasi. Namun cara ini dapat
menyita waktu manajer hanya untuk pekerjaan yang sebenarnya dapat
didesentralisasikan.
c.
Kebiasaan
Cara yang ketiga dalam
menentukan ide pokok adalah berdasar kebiasaan. Apabila perusahaan menghadapi
situasi yang sama atau relatif sama, maka akan digunakan suatu ide pokok
tertentu. Cara ini mempunyai keterbatasan, yaitu hanya untuk yang situasinya
sama atau relatif sama saja.
Pemilihan Saluran dan
Media
Ide pokok dari pesan – pesan
bisnis dapat disampaikan melalui:
a.
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan
dalam praktiknya adalah yang paling banyak digunakan. Karena komunikasi lisan
mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, kemampuannya untuke memberikan umpan
balik (feedback) dengan segera. Kedua, dengan komunikasi lisan membuat audience
menjadi lebih nyaman, dibanding menggunakan tertulis atau elektronik. Ketiga,
lebih sesuai untuk menyampaikan informasi yang controversial, karena reaksi
audience dapat dibaca dari simbol – simbol non verbal atau dari bahasa isyarat
mereka. Terakhir, digunakan untuk penyampaian pesan yang sifatnya sederhana dan
audience tidak perlu catatan permanen.
b.
Komunikasi Tertulis
Kelebihan komunikasi
tertulis yaitu, pertama, penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan
mengendalikan pesan – pesan yang akan disampaikan. Kedua, apabila pesan yang
akan disampaikan bersifat kompleks, maka komunikasi tertulis ini yang dapat
menyampaikannya dengan baik. Ketiga, apabila antara komunikator dan audience
membutuhkan bukti permanen sebagai referensi di masa yang akan datang, maka
komunikasi harus ditulis. Keempat, apabila jumlah audience banyak dan menyebar,
maka yang paling efektif adalah dengan tertulis dan menyampaikannya ke audience
tersebut.
c.
Komunikasi Elektronik
Yang sebaiknya
dipilih manajer diantaranya E-mail, teleconference, dan fax. Saluran yang
digunakan didasarkan pada:
1.
Keterbatasan umpan balik
seketika.
2.
Kemampuan untuk menyampaikan
isyarat – isyarat ganda, seperti gerakan tubuh, nada suara, dan raut muka.
3.
Penggunaan bahasa alamiah untuk
menyampaikan hal – hal yang pelik
4.
Fakus pribadi yang
memungkinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar